Barru – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Barru selama tiga hari terakhir menyebabkan bencana alam berupa banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah. Akibatnya, berbagai pemukiman dan akses jalan utama terdampak, menghambat mobilitas warga serta pengguna jalan, Rabu (12/02/2025).
Pada Minggu (9/02/2025), banjir melanda beberapa titik di Kecamatan Tanete Rilau, Balusu, Barru, Tanete Riaja, dan Pujananting. Di Kecamatan Tanete Rilau, genangan air setinggi 30 hingga 50 cm merendam Dusun Cenrapole Desa Pancana, Lingkungan Soreang Kelurahan Tanete, dan Dusun Bungi Desa Lalabata.
Sementara di Kecamatan Barru, air merendam Kampung Siawung Desa Siawung dan Jalan Melati Kelurahan Sumpang Binangae. Di Kecamatan Pujananting, banjir mencapai ketinggian 40 hingga 60 cm di Dusun Pangi Desa Jangan-jangan, ditambah insiden pohon tumbang yang merusak rumah warga di Dusun Mattirodeceng.
Selain banjir, tanah longsor terjadi di beberapa titik. Pada Senin (10/02/2025), tanah longsor menyebabkan amblasnya jalan di Desa Harapan, Kecamatan Tanete Riaja, menghambat arus kendaraan dari Soppeng menuju Barru.
Longsor juga terjadi di Desa Manuba, Kecamatan Mallusetasi, mengakibatkan sebagian jembatan desa tidak dapat dilalui kendaraan roda empat. Selanjutnya, pada Selasa (11/02/2025), tanah longsor di Dusun Rumpaie Desa Bulo-bulo mengakibatkan putusnya akses jalan sepanjang 35 meter, sementara pohon tumbang di Dusun Kaworo Desa Pancana menghambat jalan utama Makassar - Parepare.
Menanggapi situasi ini, Tim Tanggap Bencana Polres Barru yang terdiri dari personel Satuan Samapta dan polsek jajaran dikerahkan ke lokasi terdampak. Dipimpin oleh Kasat Samapta AKP Sukmana, S.H., tim melakukan rekayasa lalu lintas di titik-titik banjir seperti Desa Pancana, Desa Lompo Tengah, Desa Siawung, dan Desa Lawallu.
Di Desa Pancana, sistem pengalihan jalur menyebabkan antrean kendaraan hingga lima kilometer. Sementara itu, di Desa Lawallu, pengaturan lalu lintas berlangsung hingga dini hari untuk memastikan keamanan pengendara.
Sebagai langkah pencegahan, Polres Barru juga memasang garis polisi di ruas – ruas jalan yang amblas akibat longsor, yakni di jalan poros Soppeng – Pekkae, dan jalan menuju objek wisata Lappa Laona yang menghubungkan tiga dusun.
Garis polisi juga dipasang di jembatan Desa Manuba yang mengalami amblas, tindakan ini diambil untuk mencegah terjadinya korban jiwa maupun korban materil akibat kecelakaan.
Selain upaya penanganan langsung, Polres Barru juga melakukan patroli monitoring di wilayah rawan guna deteksi dini dan langkah antisipasi lebih lanjut. Hingga saat ini, tidak ada laporan korban jiwa dalam bencana ini, namun Tim Siaga Bencana Polres Barru terus bersiaga guna melakukan upaya penanggulangan dan pemantauan demi keselamatan masyarakat.